Penempatan Bahan Las dan Posisi Elektroda
Penempatan bahan pada pengelasan pipa adalah tergantung pada bentuk konstruksi sambungan dengan mengacu pada ketentuan posisi pengelasan. Sedang posisi elektroda pada tiap-tiap posisi pengelasan akan berubah sesuai dengan kelengkungan pipa yang dilas, namun sudut elektroda terhadap garis singgung pipa adalah sama.
Berikut adalah gambar posisi elektroda untuk pengelasan posisi 1G,2G
Arah dan Gerakan Elektroda serta Urutan Pengelasan
Arah pengelasan ( elektroda ) pada proses las busur manual pada pipa posisi di bawah tangan dan horizontal (1G dan 2G ) pada prinsipnya tidak berbeda dengan arah pengelasan pada pelat. Dalam hal ini, yang terpenting adalah sudut elektroda terhadap garis tarikan elektroda sesuai dengan ketentuan
( prosedur yang ditetapkan ) dan busur serta cairan logam las dapat terlihat secara sempurna oleh operator las.
Pengelasan sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu horizontal dapat diputar (1G) dapat dilakukan dengan metode yang sama dengan pengelasan posisi 1F, namun dapat juga dilakukan dengan cara diayun ( zig-zag atau ½ C ) dengan catatan lebar ayunan tidak lebih dari 16 mm ( khusus pengisian/ filler ), sedang untuk root tergantung jenis elektroda yang dipakai.
Pada pengelasan sambungan tumpul kampuh V posisi sumbu vertikal ( 2G ) pada tiap jalur diterapkan gerakan elektroda tanpa diayun atau hanya ditarik saja sepanjang jalur las, tapi jika dikehendaki jalur yang lebih lebar dapat juga diterapkan ayunan zig-zag miring ( whip action ).
Adapun jumlah jalur las pada tiap sambungan sangat tergantung pada tebal atau besarnya kampuh las.
Berikut ini adalah salah satu contoh urutan pengelasan sambungan tumpul kampuh V posisi 2G tebal 10 – 12 mm.
Pengelasan pipa posisi 5G, posisi sumbu pipa mendatar (horisontal). Pada pengelasannya pipa tidak boleh diputar (fixed position). Penglasan posisi 5G ini merupakan perpaduan antara posisi 1G, 3G dan 4G pada pengelasan pelat.
Pengelasan pipa posisi 6G, posisi sumbu pipa adalah 45° ± 5ยบ terhadap garis mendatar dan tegak. Pada pengelasannya pipa tidak boleh diputar (fixd position). Pengelasan posisi 6G ini merupakan gabungan atau perpaduan antara posisi 2G dan 5G pada pengelasan pipa.
Las Catat pada pengelasan pipa ( Tack Weld )
Las catat (tack weld) diperlukan untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan, dengan demikian las catat harus cukup kuat menahan perubahan bentuk dan ukuran bila sisi lain dari bahan tersebut sedang dilas. Cara Membuat Las Cantum (Tack Weld) Dibuat Dengan Ukuran Dan Jumlah Sesuai Dengan Ukuran Bahan Yang Dilas. Dalam pengelasan, benda yang akan dilas harus dipegang terlebih dahulu agar tidak berubah setting atau desainnya. Bukan berarti harus dipegang dengan tangan, namun dengan menggunakan las yaitu dengan las cantum (las ikat/tack weld). Las catat (tack weld) diperlukan untuk mencegah terjadinya perubahan bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan, dengan demikian las catat harus cukup kuat menahan perubahan bentuk dan ukuran bila sisi lain dari bahan tersebut sedang dilas.
Jumlah las catat pada pengelasan pipa diameter 6” s.d. 8” dianjurkan empat buah (ada yang merekomendasikan tiga buah). Perlu diketahui panjang las catat maksimal 10 mm.
Urutan pembuatan las catat adalah sebagai berikut :
1) Buat las catat pada bagian atas
2) Diputar 180° dan set kembali kerataan root gap , kemudian di las catat
dengan kuat.
3) Putar 90° dan dilas catat dengan kuat
4) Putar 180° dan dilas catat dengan kuat
Dalam las catat, ada 2 jenis las catat yang disarankan, yaitu :
1) Las Catat tembus
Las catat tembus adalah teknik las catat yang lebih disarankan, karena memiliki kekuatan yang lebih besar. Namun dalam las catat memiliki kelemahan, yaitu:
a) Las catat harus benar-benar tembus sesuai dengan tembusan lasan.
b) Las catat yang gagal harus digerinda sampai habis, sehingga akan merusak kampuh las dan root face.
c) Memiliki start-stop las yang lebih banyak.
Las catat tembus, tidak perlu dibuang saat pengelasan dengan desain yang sesuai dengan tembusan pengelasan yang direncanakan. Namun pada kedua ujung las catat tembus harus digerinda agar dalam pengelasan tembusan dapat tersambung dengan rigi yang sama.
2) Las Catat tidak tembus
Las catat tidak tembus, pada prinsipnya sama fungsinya dengan las catat tembus. Namun las catat ini dilakukan pada bagian kampuh las dan tidak mengenai root face. Karena las catat tidak tembus harus dibuang/ dihilangkan saat akan dilas. Sehingga dalam penggerindaan/penghilangan las catat tidak merusak root face dan gap. Namun las catat ini kurang kuat. karena desainnya tidak panjang dan tumpuan las catat semakin lebar. Las catat dibuat sedemikian rupa, agar saat penggerindaan/penghilangan las catat tidak merusak root face dan gap.
Pada pengerjaan di lapangan, terutama pada pembuatan tangki yang besar, maka untuk membuat las catat dan root, diperlukan persiapan yang lebih rumit, dimana dibutuhkan alat-alat bantu (klem) agar peletakan dan gap benar-benar rata dan sama.
Berikut adalah salah satu contoh penerapan penggunaan klem untuk
memposisikan pelat-pelat tangki yang akan dibuat, termasuk untuk mengatur root gap.
0 Response to "Prosedur Pengelasan Pipa Posisi 1G, 2G, 5G dan 6G"
Posting Komentar