Posisi Pengelasan dan Arus Pengelasan
Penulis : Muhammad Fadhil, S.Pd (Guru SMK Negeri 1 Gandapura)
a. Posisi Bawah Tangan
Menurut Daryanto (2012:67) posisi pengelasan yang paling mudah dilakukan adalah posisi di bawah tangan. Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan setiap pkerjaan pengelasan sedapat mungkin di usahakan pada posisi di bawah tangan. Kemiringan elektroda 10-20 derjat terhadap garis vertikal kearah jalan elektroda dan 70-80 derjat terhadap benda kerja.
Menurut I Gusti Ngurah Nitya Santhiarsadan I Nyoman Budiarsa (2007 : 109) Posisi pengelasan, pengaturan posisi. Posisi pengelasan yang diambil oleh operator las biasanya tergantung dari letak kampuh- kampuh atau celah-celah benda kerja yang akan dilas. Posisi-posisi pengelasan sesuai dengan standar AWS (American Welding Society ).
Gambar Posisi bawah tangan (Sriwidharto 1987:31)
b. Posisi Tegak (vertikal)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasan ke atas atau ke bawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir atau menumpuk di arah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda dibuat miring 5-10 derjat terhadap vertikal dan 70-85 derjat ke arah benda kerja.
Gambar Posisi vertikal (Sriwidharto 1987:31)
c. Posisi Datar (horizontal)
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal. Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5-10 derjat terhadap garis vertikal dan 70-80 derjat ke arah benda kerja.
Gambar Posisi horizontal (Sriwidharto 1987:31)
d. Posisi Atas Kepala (overhead)
Posisi pengelasan ini sangat sulit dan berbahaya karena bahan cair banyak berjatuhan dapat mengenai juru las, oleh karena itu diperlukan perlengkapan yang serba lengkap. Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan kedudukan elektroda sekitar 50-20 derjat terhadap garis vertical dan 75-85 derjat terhadap benda kerja.
Gambar Posisi di atas kepala (Sriwidharto 1987:32)
Arus Pengelasan
Menurut Daryanto (2012:60) besar arus pada pengelasan mempengaruhi hasil las karena bila arus terlalu rendah akan menyebabkan sukarnya penyalaan busur listrik dan busur listrik yang terjadi tidak stabil. Panas yang terjadi tidak cukup untuk melelehkan elektroda dan bahan dasar sehingga hasilnya merupakan rigi-rigi las yang kecil dan tidak rata serta penembusan yang kurang dalam. Sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan permukaan las yang lebih lebar dan penembusan yang dalam. sebaliknya bila arus terlalu besar maka elektroda akan mencair terlalu cepat dan menghasilkan permukaan las yang yang lebih lebar dan poenembusan yang dalam. Oleh sebab itu besar arus untuk pengelasan tergantung pada jenis kawat las yang dipakai, posisi pengelasan serta tebal bahan dasar.
Tabel hubungan tebal pelat dan diameter elektroda dengan arus las (workshop SMK Negeri 1 Bukittinggi)
No |
Tebal Bahan (mm) |
Diameter Elektroda (mm) |
Kuat Arus (ampere) |
1 |
Sampai – 1 |
1,5 |
20 – 30 |
2 |
1 – 1,5 |
2 |
35 – 60 |
3 |
1,5 – 2,5 |
2,5 |
60 – 100 |
4 |
2,5 – 4,0 |
3,2 |
90 – 120 |
5 |
4 – 6,0 |
4 |
120 – 180 |
6 |
6 – 10 |
5 |
150 – 220 |
7 |
10 – 16 |
6 |
200 – 300 |
8 |
Diatas 16 |
8 |
280– 400 |
0 Response to "Posisi Pengelasan dan Arus Pengelasan"
Posting Komentar